LPM UMY Bekerja Sama dengan Perusahaan Jerman Kembangkan Pertanian Lahan Gambut di Kalimantan
Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil mengembangkan rancangan pertanian pada lahan gambut untuk masyarakat Desa Muhurun dan Minta, Kalimantan Timur. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh LPM UMY bekerja sama dengan Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit GmbH atau GIZ Jerman, sebuah perusahaan internasional milik pemerintah federal Jerman yang beroperasi di berbagai bidang di lebih dari 130 negara.
Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat di Desa Muhurun dan Minta, Kalimanta Timur, tentang pengelolaan lahan gambut sebagai lahan pertanian.
Menurut Keputusan Menteri LHK Nomor SK 130 Tahun 2017 Tentang Penetapan Peta Fungsi Ekosistem Gambut Nasional Desa Muhurun dan Desa Minta, kedua desa tersebut memiliki persentase fungsi gambut lindung sebesar 51,50% dan fungsi gambut budidaya 14,05%.
Besarnya potensi ini sayangnya belum dimanfaatkan oleh masyarakat dengan baik, hal ini dikarenakan kurangnya informasi dan edukasi terkait pengelolaan lahan gambut di sekitar mereka. Padahal, lahan gambut merupakan suatu ekosistem yang kaya akan sumberdaya air sehingga berfungsi sebagai cadangan air suatu wilayah. Selain sebagai cadangan air, lahan gambut juga berfungsi sebagai penyimpan karbon.
Sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini tidak hanya untuk mengedukasi masyarakat bagaimana mengelolanya sebagai lahan pertanian, tapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lahan gambut.
Kegiatan ini berisi pembuatan lahan percontohan/demonstrasi plot (demplot) untuk menguji beberapa pendekatan paludikultur seperti sawah, agroforestri, silvofishery, dan agrosilvofishery yang dapat menjadi sarana pembelajaran untuk mencapai praktik pengelolaan yang lebih baik di lahan gambut.
Demonstrasi plot ini diharapkan dapat menjadi platform pembelajaran bagi masyarakat desa untuk memperkuat kapasitas petani di pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, demplot dapat diubah menjadi sekolah lapangan dimana pertukaran pengetahuan antara praktisi dan petani terjadi.