Membaca Peluang: Gerakan Sosiopreneur Gagas Pemetaan Wisata Baru di Kulonprogo

21 Maret 2024, oleh: humas lpm

LPM UMY – Minggu (3/3/24), Dosen Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Program Pengabdian Masyarakat menaruh perhatian pada potensi ekonomi di wilayah Bleberan, Banaran, Galur, Kulonprogo, tepat di pinggir Pantai Trisik. Dalam program ini, masyarakat Bleberan yang tergabung dalam Gerakan Ekonomi Warga menyepakati untuk menginisiasi Kewirausahaan Berbasis Potensi Wilayah, dengan fokus pada pengembangan Wisata Mangrove. Hal ini sejalan dengan pembangunan Jembatan yang menghubungkan Pantai Baru di Wilayah Sanden, Bantul, dan Pantai Trisk.

Desa Bleberan memiliki potensi lahan sekitar 7 hektar yang telah ditetapkan sebagai Wilayah Konservasi Mangrove oleh pemerintah desa setempat.

Dalam sebuah forum diskusi yang dipimpin oleh Tim Pengabdian Masyarakat UMY yang diketuai oleh Sri Handari Wahyuningsih, hadir pula Pengurus Kelompok Usaha yang tergabung dalam kepengurusan Sanggar Bleberan. Kepala Dusun serta perwakilan dari berbagai lapisan masyarakat seperti Pemuda, ibu PKK, dan tokoh masyarakat turut hadir dalam kesempatan tersebut, menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk mewujudkan visi pengembangan wisata desa.
“Pengembangan Mangrove yang telah kami tanam akan menjadi bagian dari program Wisata Susur Sungai yang kami launching. Program ini tidak hanya untuk menarik wisatawan, tetapi juga untuk menjadi bahan pembelajaran bagi pemuda dan masyarakat dalam mengembangkan kewirausahaan berbasis potensi lokal,” ujar Nirwanto, Pembina Kelompok Usaha Masyarakat Bleberan.
Lebih lanjut, Nirwanto menambahkan bahwa masyarakat mendapatkan dukungan dari Lurah Desa Banaran yang akan menggandeng stakeholder dari sektor swasta dan perguruan tinggi untuk mempercepat program besar ini. Diharapkan, pengembangan wisata ini dapat menjadi salah satu alternatif peningkatan kesejahteraan bagi warga Bleberan.
Dengan langkah konkret ini, Bleberan Banaran memperlihatkan potensi besar dalam menggerakkan roda ekonomi desa melalui pemanfaatan potensi alam yang dimiliki. Program ini tidak hanya memperkaya pengalaman wisatawan, tetapi juga membuka peluang baru bagi masyarakat setempat dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan mereka.